Performance Measures to evaluate the impact of Best Practices

Kali ini saya akan membahas jurnal yang saya baca tentang Performance Measures to Evaluate the Impact of Best Practice, saya dapatkan jurnal ini dari beberapa pencarian saya di google. cukup menarik setelah saya membaca tentang keseluruhan dari jurnal yang ditulis oleh M.H. Jansen-Vullers, M.W.N.C. Loosschilder, P.A.M. Kleingeld, and H.A. Reijers

Dalam tulisan ini, mereka mengusulkan sebuah kerangka kerja untuk mengukur kinerja yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efek dari desain ulang dengan dimensi waktu, biaya, kualitas dan fleksibilitas. pada dasarnya Domain desain ulang proses bisnis secara kasar dapat dibagi dalam dua perbedaan pendekatan yaitu ;

  • revolusioner
  • evolusioner

Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang dampak heuristik desain ulang terhadap kinerja alur kerja, beberapa jurnal telah ditemukan yang didasarkan pada studi simulasi. Studi ini meliputi beberapa heuristik: KO heuristik [1], heuristik tambahan sumber [9], spesialis-generalis heuristik [9, 19], fleksibel heuristik tugas [19], komposisi tugas, triase dan kasus jenis heuristik [26]. Namun pada dasarnya Kelemahan utama dari literatur yang disebutkan di atas adalah bahwa tidak ada penulis memberikan pedoman untuk desain ulang alur kerja: apa heuristik harus diterapkan dalam situasi apa, proses atau pengaturan? Kekurangan lainnya adalah kurangnya pendekatan umum untuk mengukur dampak dari heuristik, terbatasnya jumlah dimensi yang berbeda dari kinerja, dan terbatasnya jumlah aspek per dimensi yang diukur.

Berikut ini adalah beberapa Pengukuran dari Kinerja yang dipakai oleh Penulis

– Kinerja piramida: empat dimensi pada tingkat operasional, yaitu kualitas, pengiriman, waktu proses dan biaya [6].
– Matriks pengukuran kinerja: terdapat 4 dimensi perbedaan, yaitu langkah-langkah internal dan eksternal, biaya dan non-biaya [12].
– Hasil / penentu matriks: enam dimensi, yaitu daya saing, kinerja keuangan, kualitas layanan, fleksibilitas, pemanfaatan sumber daya dan inovasi [5].
– Seimbang scorecard: keuangan dan keuangan non langkah digabungkan,
ulang sulting dalam empat dimensi, yaitu pelanggan, proses bisnis internal, inovasi dan perspektif keuangan [11].
– Devil’s quadrangle: empat dimensi, yaitu waktu, biaya, kualitas, dan fleksibilitas. Dimensi kualitas lebih membedakan mutu internal (yang berkaitan dengan tenaga kerja) dan kualitas eksternal (proses dan output) [4].
– Performance Prism: pendekatan ini menunjukkan apa daerah sebuah organisasi harus fokus pada, yaitu pemangku kepentingan, strategi, proses dan kemampuan.

Pada Jurnal ini juga dibahas tentang dimensi waktu, dimensi biaya dan diamensi kualitas . pada penulis juga dijabarkan tentang apa yang mereka lakukan .

Pada diskusinya juga, penulis juga menjabarkn apa yang terdapat didalam kesimpuln akhir mereka, merek juga lebih membahas pada dimensi waktu Untuk dimensi waktu dan biaya, perhitungan langkah-langkah dalam model simulasi cukup mudah. Menentukan kualitas eksternal output dan proses dengan model simulasi jauh lebih sulit, atau bahkan tidak mungkin. Kami mengidentifikasi sejumlah besar proxy yang berbeda, yang beberapa yang disebutkan dalam makalah ini. Meskipun set proxy dapat dihitung dalam studi simulasi, ini tidak melakukan keadilan lengkap untuk kompleksitas nyata kualitas eksternal dalam praktek. Hal serupa berlaku untuk langkah-langkah mutu internal; ini dapat dilaksanakan, tetapi juga dalam hal ini ini akan memberikan pandangan yang terbatas pada apa yang akan terjadi dalam kenyataan. Selain itu, mutu internal sangat tergantung pada persepsi orang yang terlibat. Sehubungan dengan langkah-langkah fleksibilitas, semua tindakan dapat dilaksanakan (kecuali fleksibilitas modifikasi proses). Di sini kita berharap bahwa perubahan aktual dalam nilai-nilai metrik kami secara akurat mencerminkan apa yang akan terjadi dalam praktek.

Model Innovation of Process Based on the Standard e-commerce International GS1

Fokus pada design dan karakteristik dari model management untuk MSMEs, disamping dari E-Commerce dan standar GS1 Internasional E commerce. Business-to-business E-Commerce sebuah transaksi antar bisnis yang dilakukan secara Elektronik melalui internet , ekstrant , intranet, atau jaringan privat.

TATA CARA LOGISTIC Cycle B2B

Untitled2

METODOLOGI  DIAGNOSTIK

Tahap awal pelaksanaan Model

1)Penilaian komponen teknologi dan

2)Evaluasi faktor organisasi (teknis, administratif dan komersial). yang secara langsung berhubungan dengan komponen pemasaran dan logistik dari perusahaan mana pun

Untitled1

™Dalam hal ini, tahapan untuk aplikasi matriks, disesuaikan dengan proyek ini :

™i) Internal evaluation of the organization (Y axis).

™2) Measurement of levels of implementation of e-commerce

UJI COBA

Sebuah uji coba yang dilakukan di Bogota MSMEs. Terdapat hasil evaluasi dari masing-masing koefisien teknologi, administrasi, teknis dan komersial

Untitled1

A study of the Selection Criteria for ERP Systems

Tahapan Study Selection Criteria ERP System ;

  1. Metodelogi
  • Sampel dan Pengumpulan Data

Penelitian ini mengacu pada temuan dua survei cross-sectional dari 5.000 perusahaan terbesar di Taiwan, yang dilakukan pada tahun 2003 dan 2006. Kuisioner di sebarluaskan dan distribusikan ke 5000 perusahaan termuka di Taiwan yang meliputi industri manufaktur dan industri jasa pada 2003 dan 2006 terdapat 3957 dan 4300 di tahun 2001 dan 2004 kuesioner yang dikirim . Lalu yang nanggepin itu cuman 657 dan 620 perusahaan di tahun 2001 dan 2006 .

  • Hipotesis

›Pada H0 Kriteria seleksi tidak mempengaruhi penentuan apakah akan lebih berpengaruh ERP domestik atau internasional.

›Pada H1 Kriteria seleksi juga tidak mempengaruhi penentuan apakah akan lebih berpengaruh mengunakan ERP package domestik maupun internasional.

›Tolak H0 Jika p-value signifikan. Ini berarti kriteria seleksi tidak mempengaruhi
penentuan apakah akan memanfaatkan paket ERP domestik maupun internasional.

      2. Analisis data dan temuan

  • Survei pembuktian- analisis persentase

dengan mengunakan SAP atau AIM dari Oracle ;

SAP merupakan salah satu software ERP, SAP sekarang ini terkenal dengan R/3 atau SAP R/3, tahapan implementasi pada SAP

  1. Tahap persiapan proyek
  2. Tahap bisnis cetakbiru
  3. Tahap realisasi
  4. Tahap persiapan akhir
  5. Tahap pendukungan
  • Survei pembuktian- analisis dengan uji kebebasan X2

                   2.1 Pengaruh pada kriteria seleksi untu perencanaan sumber daya perusahaan

2.2 Pengaruh seleksi sumber daya pada perusahaan untuk perencanaan supplier dalam

                        menentukan apakah manfaat perencanaan sumber daya perusahaan domestik atau

                       internasional

3. Kesimpulan

– ›ERP berlaku untuk semua industri

›- Implikasi utama dari titik ini terletak pada perbedaan kriteria seleksi

›- Sistem ERP adalah proyek-proyek yang dapat menyebabkan perubahan besar dalam perusahaan

Competitive Advantage in Global Market: Theoretical Assumptions and Assessment Options

Competitive Advantage adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dimana berfungsi sebagai strateginya dalam pencapaian peluang pada profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. pada pencapain ini manakala perusahaan akan bersaing pada perusahaan-perusahaan lainnya. Lalu daya saing produksi pada entitas ekonomi di pasar ditentukan oleh faktor-faktor eksternal dan internal pada ekonomi, teknologi, sosial dan lainnya – Competitive Adantage Perusahan yang berkembang saat ini terdapat pembaruan, lingkungan bisnis yang lebih menuntut, yang sering dideskripsikan pada keadaan yang  unstable,  volatile,  hostile, dan  alasan-alasan tersebut tidak dapat diprediksikan –  Concept of competitiveness

berikut ini adalah hubungan antara Competitive Advantage, Concept of Competitiveness dan Competitiveness . bahwa para beberapa ahli mengatakan

Untitled